KENDARI – Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KpWI BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif melalui penguatan literasi ekonomi dan keuangan syariah.
Upaya terbaru diwujudkan melalui edukasi yang melibatkan ratusan anggota Generasi Baru Indonesia (GenBI) dari komisariat Universitas Halu Oleo (UHO), IAIN Kendari, dan STIE 66 Kendari.
Kegiatan edukasi ini berlangsung di Aula Bank Indonesia Kendari pada hari Selasa (14/10/2025), dengan fokus utama menanamkan pemahaman tentang ekonomi syariah di kalangan generasi muda, yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi ekonomi inklusif di Sultra.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra, Aji, mengungkapkan optimisme terhadap perkembangan ekonomi syariah global yang kini telah merambah Amerika, Eropa, hingga Inggris.
Ia menyebut, Indonesia sendiri saat ini menduduki posisi ketiga dalam ekonomi syariah global, hanya di bawah Malaysia.
“BI berkomitmen penuh mendukung program ekonomi syariah, salah satunya melalui kegiatan ini. Pelibatan generasi muda dalam sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah sangat penting karena mereka masih sangat powerful, sebagaimana Nabi Muhammad dalam menyiarkan Islam juga melibatkan generasi muda,” tutur Aji.
Sementara itu, pemateri Makmur Panjaitan menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi syariah merupakan kolaborasi antara BI dan pemerintah daerah.
Ia memaparkan perbedaan fundamental antara ekonomi syariah dan konvensional.
“Ekonomi syariah berlandaskan tauhid, di mana segala aktivitasnya dijalankan berdasarkan perintah dan ajaran Allah SWT. Hal ini berbeda dengan ekonomi konvensional yang berlandaskan mekanisme pasar. Ekonomi syariah juga menggunakan skema bagi hasil yang didasarkan pada akad,” terang Makmur.
Lebih lanjut, Makmur mengapresiasi langkah strategis merger bank-bank syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Ia juga menekankan pentingnya peran Indonesia, yang berada di peringkat ketiga ekonomi syariah global, untuk terus berupaya mengejar dan menargetkan posisi pertama pada tahun 2029.
“Untuk itu, kita harus tergugah untuk bisa merangkak naik dan menjadi peringkat 1 di tahun 2029,” ungkapnya.
Makmur menutup sesi dengan mengajak GenBI sebagai representasi generasi muda untuk memperkuat tiga pilar utama: produk halal, keuangan syariah, dan penerapan halal lifestyle, sebagai langkah nyata mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, khususnya di Sulawesi Tenggara.
Editor : Agus Setiawan