Kendari – Pemkot Kendari turut menyemarakkan Peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 yang digelar OJK Sultra di Lippo Plaza Kendari 22 – 23 Oktober 2022. Partisipasi Pemkot Kendari dalam tahunan itu merupakan bentuk dukugan pemkot terhadap peningkatan literasi keuangan masyarakat.
Pj Wali Kota Kendari yang diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kendari, Susanti mengapresiasi peringatan BIK tahun ini. Ia yakin BIK dapat mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Lanjut dia, Pemkot Kendari sangat mendukung
upaya peningkatan akses layanan jasa keuangan kepada masyarakat. Sebagai wujud nyata hal tersebut, pemkot bersama OJK, industri jasa
keuangan, serta stakeholder terkait membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD).
Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan TPKAD Kota Kendari mempunyai program-program seperti Program Iyamo Parasayai Rentenir (AMAN) yaitu program pembiayaan atau kredit melawan rentenir tanpa bunga untuk pelaku usaha mikro.
“Jumlah pelaku usaha mikro yang telah menerima program AMAN sebanyak 4 usaha mikro. Antusias masyarakat sangat besar dari program ini terbukti penyaluran formulir pengajuan kredit sudah sampai 100 sesuai dengan target, namun dalam proses analisa ada penolakan karena adanya syarat yang tidak terpenuhi tentang kualitas pinjaman pada pembiayaan lain dengan kualitas tidak lancar,” ungkap Susanti.
Selanjutnya ada Program Satu Rekening Satu Pelajar Ciptakan Lingkungan Tanpa Sampah (KEJAR TUNTAS). ‘Saat ini Jumlah pelajar yang telah membuka rekening simpanan pelajar (simpel) sebanyak 1.325 pelajar. Sementara proses pembukaan rekening simpel SMPN 12
12 kendari sebanyak 76 rekening,” kata Susanti.
Terakhir ada program Satu Rekening Satu Pedagang Gapai Inklusi Keuangan (SAGUKU) yang saat ini jumlah akuisisi rekening Bank Mandiri sebanyak 706 pedagang. “Hingga saat ini jumlah QRIS sebanyak 135 pedagang, jumlah KUR dan KUM sebanyak 361 pedagang limit Rp 40,3 milyar, serta Mandiri Agen sebanyak 12,” kata Susanti.
Mantan Kepala BKAD Kota Kendari ini yakin, inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis sehingga diharapkan dapat menjadi solusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi covid-19.
“Dengan semakin terbukanya akses keuangan masyarakat, penggunaan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Red)
Discussion about this post