Kendari – Garuda Indonesia Cabang Kendari mencatat, sejak Januari hingga Oktober 2022, total ekspor melalui maskapai terset sudah mencapai sebanyak 830 ton.
General Manager (GM) Garuda Indonesia Cabang Kendari Syaiful Bahri mengatakan, ekspor melalui Garuda dari Kendari dengan negara tujuan Singapura, Bangkok, dan Hongkong. Adapun produk yang diekspor didominasi oleh sektor perikanan.
“Jenis komoditi yang ekspor melalui Garuda
Kendari yakni crabs atau kepiting, fresh fish atau ikan segar, tuna, seafood, dan general cargo,” ungkapnya, Jumat (11/11).
Syaiful mengatakan, kapasitas pesawat Garuda
untuk melakukan ekspor yaitu 5 hingga 6 ton sekali terbang. Untuk alurnya, pesawat Garuda Kendari langsung ke Jakarta dan dari Jakarta menuju ke tempat ekspor bahan tersebut.
“Kami juga melayani pengiriman cargo menuju penerbangan internasional dari berbagai jenis
komoditi unggulan yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra). Pengiriman komoditas kepiting melalui cargo Garuda yang diekspor ke negara tetangga diharapkan bisa ditingkatkan,” ucapnya.
Syaiful menambahkan, pengiriman melalui Garuda menawarkan harga terjangkau dengan waktu yang cepat. Pengiriman bisa sampai dihari itu juga, jika ada rute penerbangan ke daerah tujuan ekspor.
“Ekspor melalui Garuda tidak mesti harus memiliki komoditi yang banyak, 50 kg atau 200 kg juga bisa dikirim,” ujarnya.
Ia menuturkan, pengusaha kepiting yang sudah melakukan pengiriman melalui cargo Garuda
yaitu dari pengusaha lokal Sultra di Kendari. Kemudian untuk tarif pengiriman per kg dengan tujuan ekspor ke Singapura yaitu tarif normal kurang lebih Rp46.200 per kg ekspor ke Singapura yaitu tarif normal kurang lebih
Rp46.200 per kg.
Terkait peningkatan ekspor di Sultra, khususnya melalui Garuda Indonesia untuk pengiriman ekspor dari Sultra via udara masih sedikit, kami harap ada peningkatan ekspor via udara yang signifikan,” cetusnya.
Syaiful bilang, untuk rata-rata ekspor per bulan
melalui Garuda Kendari yakni 83 ton perbulan dengan estimasi kurang lebih 3 ton per hari.
Diharapkan ke depan lebih meningkat menjadi 4 hingga 5 ton per hari.
“Kemudian dari segi pengawasan, kami selalu bekerja sama dengan balai karantina Kendari dan Bea Cukai sehingga bisa dipastikan komoditi ekspor tersebut memiliki izin dan kualitas terjamin,” tutupnya. (Red)
Discussion about this post