Pengurus BKPRMI Sulawesi Tenggara Periode 2024-2029 Dilantik

Fokus Sinkronisasi Program dan Kesejahteraan Guru Ngaji

Pelantikan pengurus DPW BKPRMI Provinsi Sulawesi Tenggara Periode 2024-2029. (Foto : Agus Setiawan)

RADARKENDARI.ID, Kendari, Sulawesi Tenggara  Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2024-2029 resmi dilantik di Hotel Zahra Syariah, Kendari, Sabtu (31/05/2025).

Foto bersama pengurus DPW BKPRMI Provinsi Sulawesi Tenggara Masa Bakti 2024-2029.

Pelantikan yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP BKPRMI Pusat, H. Nanang Mubarak, mengukuhkan Muslimin sebagai Ketua DPW BKPRMI Sultra.  Acara pelantikan ini dirangkaikan dengan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil).

Dalam sambutannya, H. Nanang Mubarak menekankan pentingnya sinkronisasi program antara pusat dan daerah, serta  pentingnya sinergi dengan pemerintah.

“Kami harap pengurus di daerah bisa mensinkronisasi program dan kebijakan pusat dan wilayah. Yang paling penting juga sinkronisasi program kita dengan pemerintah untuk membantu menyejahterakan umat, masyarakat, dan bangsa,” ujarnya.

H. Nanang Mubarak juga menyampaikan bahwa BKPRMI yang kini berusia 48 tahun telah hadir di 36 provinsi dan tersebar luas hingga tingkat kecamatan dan desa.

Organisasi ini memiliki visi besar mewujudkan keutuhan Indonesia dan misi mencerdaskan anak bangsa, khususnya dalam mengentaskan buta aksara Al-Quran.

Beliau juga menyoroti pentingnya perhatian dan peningkatan kesejahteraan bagi 1,2 juta guru ngaji di Indonesia yang saat ini masih tergolong termarginalkan.

“Mereka mengajar anak-anak kita, generasi pemimpin masa depan.  Perhatian dan memuliakan guru ngaji sangat penting, karena dengan memuliakan mereka, keberkahan akan turun,” imbuhnya.

Ketua DPW BKPRMI Sultra terpilih, Muslimin, menyatakan bahwa Rakerwil akan fokus pada penyelarasan program pusat dan daerah serta pengembangan program kerja internal BKPRMI Sultra.

Ia juga berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru ngaji, mengingat rendahnya insentif yang diterima menjadi isu nasional.

“Kedepan, kita berharap pemerintah memperhatikan kegiatan keagamaan, salah satunya dengan memberikan insentif yang layak bagi guru ngaji di Sulawesi Tenggara,” harap Muslimin.

Penulis : Agus Setiawan

Exit mobile version