Kendari – Peringatan Bulan Bakti Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dimanfaatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan pelajar agar tanggap bencana.
BPBD melaksanakan sosialisasi dan edukasi di Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di lima Kabupaten di Sultra yakni Buton Tengah (Buteng), Buton, Muna Barat (Mubar), Muna, dan Konawe.
Plh Kepala BPBD Sultra, Andrian Nursalam menjelaskan, sosialisasi dan edukasi pada SPAB dilaksanakan agar pelajar bisa tanggap terhadap potensi bencana yang bisa terjadi kapan dan dimana saja.
“Anak merupakan kelompok paling rentan saat terjadi bencana. Pasalnya mereka belum mengetahui apa yang harus dilakukan jika ada bencana. Oleh karena itu lewat sosialisasi dan edukasi ini diharapkan wawasan mereka soal kebencanaan bisa bertambah sehingga mereka bisa tanggap bencana,” ungkap Andrian, Selasa (21/03/2023).
Dalam sosialisasi dan edukasi, BPBD Sultra juga memperkenalkan aplikasi inaRISK. inaRISK merupakan aplikasi yang berisikan informasi tingkat bahaya suatu wilayah dan dilengkapi dengan rekomendasi aksi untuk melakukan antisipasinya secara partisipatif.
“Aplikasi ini disusun bersama antara pemerintah dan pihak lain yang memiliki pengalaman dalam edukasi kebencanaan di Indonesia,” jelas Andrian.
Andrian menambahkan, aplikasi ini dibangun oleh BNPB dengan dukungan dari Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, dan BMKG serta lembaga lain terutama dalam penyediaan data.
”Kami harap dengan aplikasi ini dapat mewujudkan generasi bangsa Indonesia menjadi tangguh menghadapi bencana,” pungkas Adrian. (rls)
Discussion about this post