Kendari – Dalam rangka memperingati hari kartini 21 April 2022 Sekretaris Kota (Sekot) Kendari, Hj. Nahwa Umar, SE., MM berpesan agar para perempuan percaya diri dan mempergunakan kesempatan emansipasi yang dilahirkan RA Kartini dalam hal-hal baik.
“Meski perempuan bisa berkarir disemua bidang namun emansipasi jangan sampai kebablasan, kesetaraan jangan keluar dari kodrat sebagai perempuan,” tegasnya, Rabu (20/04/2022) dikutip dari Kolaka Pos.
Sebagai perempuan dan mewakili kaum perempuan menjalankan tugas hari-hari sebagai Sekda merupakan tantangan yang luar biasa dan sulit untuk dilukiskan karena sibuk dalam mengemban amanah ini, tetapi di lain pihak dirinya tidak bisa meninggalkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga sekaligus ibu dari anak-anak.
Tentunya mengharapkan kepada ibu-ibu lainnya yang ada di kota kendari khususnya agar tidak meninggalkan tugas-tugasnya sebagai abdi negara dan dimanapun berada harus berkarya untuk bangsa dan negara. “Tetapi lagi-lagi saya sampaikan, kita tidak boleh melupakan tugas kita sebagai ibu rumah tangga,” ungkap wanita berhijab ini.
“Harus kita jalankan secara beriringan agar semua jalan bersama-sama, baik sebagai abdi negara maupun sebagai ibu rumah tangga. Itulah pesan pesan saya sebagai abdi negara yang saat ini mengabdi sebagai Sekda Kota Kendari,” tambahnya.
–Perjalanan karir Hj. Nahwa Umar sebagai Abdi Negara di mulai sejak tahum 1989–
Selesai kuliah di Jakarta, Nahwa Umar pulang di Kendari dan mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS). Dan lulus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan demikian tahun 1989 sudah menjadi abdi negara. Ditempatkan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kemudian Nahwa Umar di mutasi di Pemkot Kendari dan dilantik sebagai eselon III dan menjabat sebagai Kabid Pengendalian di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota. Setelah Ibu dua anak itu diangkat sebagai Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota selama lima tahun.
Setelah itu, Nahwa Umar dilantik lagi sebagai Kabid Anggaran di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) selama satu tahun. Kemudian dilantik lagi sebagai Kepala Inspektorat Kendari selama lima tahun. “Di Inspektorat saya sudah eselon II. Dan selama di menjabat saya mendapatkan predikat terbaik hingga akhirnya meraih Wajar Tanpa Pengeculian (WTP),” ungkapnya.
Karirnya terus meningkat, setelah di Inspektorat Nahwa Umar kemudian dilantik sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Kota Kendari selama satu tahun. Setelah itu, dilantik lagi sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Kendari selama lima tahun. Kemudian, Nahwa Umar mengikuti seleksi Sekretaris Daerah (Sekda). “Alhamdulilah terpilih dan sampai saat ini masih menjabat sebagai Sekda Kota,” ungkapnya.
“Tetapi In Shaa Allah tidak ada halangan saya akan melanjutkan karir sebagai Widya Iswara Utama pada Badan Diklat Provinsi Sultra,” tambahnya.
Selain itu, Nahwa Umar menjelaskan bahwa selama berkarir ditempatkan dimanapun selalu berkesan, karena jabatan itu dijadikan sebagai tantangan. Di Inspektorat misalnya, dirinya baru duduk sebagai eselon II.
Tantangan luar biasa terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) karena acuh tak acuh dengan hasil pemeriksaan. Namun, berkat kerja keras sehingga pihaknya menerima WTP.
Kemudian dipindahkan di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Kota. Awalnya kantor tersebut seperti pembuangan. “Berkat upaya dan kerja keras sehingga kita meraih penghargaan kota layak anak. Bukan penghargaan kaleng-kaleng karena kita dijadikan percontohan di indonesia dan mewakili indonesia di konferensi layak anak di dunia,” ungkapnya
Begitupun di Dispenda. Waktu itu perubahan UU nomor 28 untuk setiap pajak dialihkan ke daerah, mulai pengelolaan Pajak Bumi dan Daerah (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan lain sebagainya sehingga dirinya menyiapkan aplikasi.
“Waktu itu belum ada yang mengetahui pengelolaan aplikasi, karena belum ada online. Namun, tugas tersebut bisa kita selesaikan,” paparnya.
Kemudian tambahnya menjabat Sekretaris Daerah. Tugas tersebut sangat berat, karena biar hari libur tetap menjalankan tugas. “Meski berat tapi harus enjoymelaksanakan tugas, kalau tidak maka bisa sakit. Karena waktu habis untuk mengabdi meski hari libur. Untungnya anak anak sudah mandiri, sehingga bebas bekerja dan suami saya juga berkarir sebagai Sekda di Pemda Konut,” urainya.
Terkait cita cita dalam berkarir ia mengaku sudah terlaksana. Hanya saja program air bersih bersama Wali Kota Kendari belum terlaksana. Namun, perlu diketahui program tersebut belum terlaksana karena masih bermasalah dengan Pemda Konawe. Dan itu belum bisa dijalankan kalau MoU belum ditandatangani oleh bupati Konawe.
“Itu yang menjadi kendala. Sebenarnya dokumen lain lengkap tinggal Amdalnya. Tidak akan keluar Amdal sebelum ada MoU antara Pemkot Kendari dengan Pemda Konawe,” ujarnya.
“Kita tidak tahu apa kekurangannya, kita penuhi yang satu, masih ada lagi kekurangan yang lain. Makanya kita tidak mengerti,” kesalnya.
Namun, program tersebut akan terus diupayakan hingga akhirnya terlaksana, sehingga masyarakat Kota Kendari tidak mengeluhkan lagi air bersih. “Pada dasarnya kami akan bekerja keras agar program tersebut dapat direalisasikan,” ungkapnya.
Selain itu, sebagai koordinator penanganan dan pencagahan covid Kota Kendari itu juga luar biasa tantangannya. Tetapi harus bersyukur karena sinergi antara pemkot TNI-Polri dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) itu sangat luar biasa.
“Dan keberhasilan dalam menangani covid itu tidak bisa diklaim sendiri, karena memang semua pihak terlibat. Alhamdulilah hari ini sudah zero. Dan itu merupakan kepuasan tersendiri karena kita mampu tangani. Dan keberhasilan ini tidak bisa dibayar dengan uang,” paparnya.
“Untuk itu, kita berharap agar wabah ini segera berlalu agar kita semua bisa beraktivitas seperti biasa,” tutup Nahwa Umar. (rls/p2/KoP)
Discussion about this post