RADARKENDARI.ID- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Ameroro yang terletak di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tepatnya pada Selasa (14/05/2024). Dalam sambutannya Presiden mengungkapkan harapannya agar bendungan yang telah dibangun ini akan mampu mengurangi risiko banjir di sekitar wilayah Konawe.
Dijelaskan, bendungan Ameroro dibangun dengan anggaran sebesar Rp 1,57 triliun dan memiliki kapasitas tampung air sebesar 88 juta meter kubik. Dengan luas genangan mencapai 398 hektare, bendungan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mereduksi banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.
“Kapasitas tampungnya 88 juta meter kubik ini, sangat besar sekali, dengan luas genangan 398 hektare, dan juga dapat mengurangi banjir mereduksi banjir di wilayah sekitar Konawe ini,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Selain fungsi utamanya sebagai pengendali banjir, Jokowi juga berharap bahwa Bendungan Ameroro dapat meningkatkan potensi pariwisata di kawasan strategis Wakatobi. Menurutnya, pemerintah telah melakukan berbagai penataan di kawasan tersebut, termasuk perbaikan alun-alun, kawasan Puncak Oyamba, dan kawasan Sumbu Dive.
“Yang kedua, untuk kawasan strategis pariwisata di Wakatobi, yang telah dilakukan penataan, penataan alun-alun, kawasan Puncak Oyamba, kawasan Sumbu Dive, juga semuanya telah diperbaiki ini juga, nanti kita harapkan wisatawan pariwisata di Kabupaten Wakatobi semakin baik dan semakin meningkat,” ujarnya.
Jokowi menegaskan bahwa pembangunan Bendungan Ameroro adalah bagian dari upaya pemerintah dalam mencegah krisis air yang semakin mengancam dunia. Menurutnya, air akan menjadi sumber daya yang sangat penting di masa depan, dan Indonesia harus memanfaatkan setiap tetes air yang tersedia.
“Kita sekarang berada di Bendungan Ameroro. Kita harus pahami, kenapa bendungan ini dibangun? Kita tahu beberapa negara sekarang ini mulai terjadi yang namanya krisis air. Sulit sekali mendapatkan air. Karena ke depan air menjadi sesuatu yang penting sekali bagi kehidupan kita. Oleh sebab itu, jangan kita biarkan air terus mengalir ke laut dan tidak kita manfaatkan,” kata Jokowi.
Pembangunan Bendungan Ameroro dimulai pada tahun 2020 dan merupakan bendungan ke-40 yang telah dibangun oleh pemerintah. Proyek ini berhasil diselesaikan pada akhir tahun 2023, menambah daftar panjang upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan air dan mengurangi risiko bencana alam di Indonesia.
“Oleh sebab itu, sejak tahun 2020, dibangun Bendungan Ameroro, ini adalah bendungan yang ke-40, yang telah kita bangun dan selesai di akhir tahun 2023 yang lalu,” ujarya.
Dengan diresmikannya Bendungan Ameroro, diharapkan tidak hanya masalah banjir yang dapat diatasi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat sekitar dapat meningkat melalui dukungan terhadap sektor pariwisata dan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik. Bendungan ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang vital bagi kehidupan dan keberlanjutan lingkungan. (**)
Discussion about this post