Kendari – Komoditi Bawang Merah menjadi salah satu komoditas pencetus inflasi di Sulawesi Tenggara (Sultra). Inflasi bawang merah sendiri mencapai 58,7 persen (year on year) meski andilnya hanya 0,16 persen.
Kondisi tersebut memotivasi mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari untuk membudidayakan bawang merah menggunakan metode hydroponik.
Dosen Kordinator Project Based Learning FEBI UM Kendari, Nisrina Hamid mengungkapkan, metode budidaya bawang merah secara hydroponik mampu mengatasi kendala unik sebagai syarat tumbuhnya tanaman bawang merah.
“Inisiasi ini dilakukan oleh Tim Mahasiswa KKA (Kuliah Kerja Amaliah) FEBI UMK yang didampngi oleh dosen. Kami yakin project ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa sekaligus bisa menekan inflasi dari komoditi bawang merah,” ungkap Nisrina, Kamis (27/10/2022).
Terpisah, Dekan FEBI UM Kendari, Syamsul Anam mengapresiasi Project dosen dan mahasiswanya. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat positif dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait persoalan inflasi. “Kami harap kegiatan ini bisa mendorong mahasiswa untuk selalu berikhtiar dalam menghadapi berbagai persoalan, terutama masalah inflasi,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Tim Project Based Learning FEBI UM Kendari terkait Penanaman Bawang dengan metode hydroponik terdiri dari Nisrina Hamid (Dosen Pembimbing Lapangan), Cahyadi J Malia (Kordinator Tim), dan beranggotakan, La Ode Mutawaqil, Israyanti, Ayuningtias Lek, Annisa Ramadhani, Niza Ayustin, Sulastri, dan Winda Febrisah. (Red)
Discussion about this post