RADARKENDARI.ID – Kendari, Sulawesi Tenggara – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara kembali menggelar Forum Ekonomi Sulawesi Tenggara (Forkestra) 2025, sebuah ajang tahunan yang bertujuan memperkuat ekonomi daerah melalui inovasi, ketahanan, dan keberlanjutan.
Seminar Nasional sebagai puncak acara mengusung tema “Memperkuat Ekonomi Sulawesi Tenggara Melalui Inovasi, Ketahanan, dan Keberlanjutan Menuju Daya Saing Global”.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, Edwin Permadi, dalam sambutannya menekankan pentingnya memperkuat struktur ekonomi daerah agar lebih resilien di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.
Meskipun perekonomian Sultra tumbuh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, Permadi menyoroti bahwa daerah harus mengantisipasi tantangan inflasi dan ketergantungan pada sektor ekstraktif.
“Kondisi global yang penuh ketidakpastian menuntut daerah untuk memperkuat struktur ekonomi yang resilien. Perekonomian Sultra memang tumbuh lebih tinggi dibanding nasional, namun tantangan inflasi dan ketergantungan pada sektor ekstraktif harus diantisipasi,” ujar Edwin Permadi.
Menurutnya, Forkestra 2025 tidak hanya menjadi forum gagasan, tetapi juga momentum implementasi nyata program strategis.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) antara Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe untuk komoditas beras, serta Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan untuk komoditas cabai rawit, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Tenggara.
Permadi juga menegaskan peran strategis Bank Indonesia. “Dalam konteks ini, Bank Indonesia berperan strategis melalui koordinasi erat dengan pemerintah daerah dan dinas terkait untuk menjaga stabilitas harga sekaligus mendorong transformasi struktural,” jelasnya.
Arah kebijakan yang disoroti Permadi adalah perlunya fokus pada hilirisasi serta pengembangan sektor ekonomi berkelanjutan. Sektor-sektor ini mencakup pariwisata, ekonomi kreatif, dan ekonomi hijau yang berbasis energi terbarukan dan digitalisasi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Bapak Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D, yang mewakili Gubernur Sultra, mengamini resiliensi positif ekonomi daerah. Beliau menyampaikan bahwa hingga Triwulan III 2025, inflasi daerah masih terjaga dan pertumbuhan ekonomi Sultra melampaui rata-rata nasional.
Ia berharap Forkestra dapat menggali ide berbasis riset dan inovasi demi mewujudkan hilirisasi, industrialisasi, dan penguatan UMKM.
Forkestra 2025 dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Walikota Kendari dr. Siska Karina Imran, SKM, Bupati Konawe H. Yusran Akbar, S.T, serta akademisi, perbankan, dan pelaku usaha.
Acara ini juga menghadirkan narasumber dari lintas sektor seperti Direktur Pembangunan Indonesia Timur Kementrian PPN/Bappenas, Ika Retna Wulandary, dan Analis Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif & Hijau Bank Indonesia, Anindita Sita Dewi.
Bank Indonesia berharap Forkestra 2025 menjadi forum strategis yang berkelanjutan untuk memperkuat daya saing ekonomi Sulawesi Tenggara menuju kesejahteraan bersama.
Editor : Agus Setiawan
Discussion about this post