MAKASSAR – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya untuk menjadikan sekolah swasta sebagai mitra strategis dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Komitmen ini diwujudkan dengan mengalokasikan 23 persen anggaran revitalisasi tahun ini untuk sekolah swasta.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan hal tersebut dalam Seminar Nasional “Evaluasi SPMB Menuju Pendidikan Berkualitas dan Inklusif” di Makassar, Sabtu (11/10).
Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 800 peserta, baik luring maupun daring. Hadir pula Anggota Komisi X DPR RI Muslimin Bando, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman, serta pimpinan BMPS Nasional dan Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Menteri Mu’ti menekankan bahwa pendidikan negeri dan swasta adalah mitra yang sejajar.
“Pendidikan negeri dan swasta adalah mitra strategis. Semua anak bangsa berhak atas pendidikan bermutu,” tegasnya.
Untuk memperkuat kemitraan ini, anggaran revitalisasi bagi sekolah swasta akan digunakan untuk penguatan sarana prasarana, redistribusi guru Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga digitalisasi pembelajaran.
Selain itu, Abdul Mu’ti juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) merupakan upaya untuk mewujudkan sistem penerimaan yang adil, transparan, dan berpihak pada semua kalangan.
“Setiap anak Indonesia berhak memperoleh pendidikan bermutu tanpa diskriminasi, baik karena ekonomi, agama, maupun kondisi fisik. Itu amanat konstitusi,” ujarnya.
Kebijakan SPMB sendiri memiliki empat jalur penerimaan, yakni domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi.
Menteri Mu’ti menyebut istilah domisili menggantikan zonasi untuk menghindari persepsi negatif dan memberi makna lebih inklusif.
Sebagai inovasi, Kemendikdasmen akan melakukan uji coba Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk jalur prestasi akademik di jenjang SMA mulai November 2025. Uji coba ini kemudian akan disusul jenjang SMP dan SD pada Maret 2026.
Editor : Agus Setiawan
Discussion about this post