RADARKENDARI.ID – Kendari, Sulawesi Tenggara – Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam), Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto, secara resmi membuka Seminar Literasi Digital bertema “Merawat Demokrasi, Menangkal Disinformasi” di Kota Kendari, Kamis (2/9/2025).
Dalam seminar yang dihadiri oleh mahasiswa, guru, dosen, ASN, LSM, hingga insan media se-Sulawesi Tenggara ini, Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto menekankan pentingnya literasi digital sebagai bagian tak terpisahkan dari agenda penguatan ketahanan informasi nasional.
Tantangan Serius di Era Digital
Eko Dono Indarto mengungkapkan bahwa di tengah manfaat digitalisasi yang membuka ruang partisipasi publik, bangsa Indonesia menghadapi tantangan serius berupa derasnya arus disinformasi, hoaks, dan ujaran kebencian.
“Fenomena ruang gema (echo chamber) dan era post-truth menjadikan informasi yang menyesatkan lebih mudah tersebar dan dipercaya, bahkan sering kali mengalahkan data, fakta, dan akal sehat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa hal ini berpotensi memperlemah kohesi sosial, memperuncing polarisasi, serta mengancam stabilitas politik dan keamanan nasional.
Deputi Bidang Kominfo Kemenko Polkam itu juga menyoroti fakta bahwa indeks literasi digital Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan Survei Status Literasi Digital oleh Kementerian Kominfo tahun 2022, Indeks Nasional baru mencapai 3,54 dari skala 5 (kategori “sedang”).
Sementara Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2024 hanya mencatatkan skor 43,34 dari skala 100.
“Angka ini mencerminkan masih terbatasnya kemampuan masyarakat dalam memahami, memverifikasi, dan menggunakan informasi digital secara kritis dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
Kolaborasi Lintas Sektoral Kunci Memperkuat Daya Kritis
Untuk mengatasi persoalan ini, Kemenko Polkam memandang penting penyelenggaraan program literasi digital di wilayah strategis seperti Sulawesi Tenggara.
Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto lantas menegaskan tiga poin penting yang harus diwujudkan:
* Kolaborasi Lintas Sektoral: Perlunya kerja sama antara pemerintah, akademisi, media, komunitas, dan sektor swasta.
* Memperkuat Daya Kritis: Literasi digital harus diarahkan untuk meningkatkan daya kritis masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh konten menyesatkan yang mengancam persatuan.
* Gerakan Berkesinambungan: Literasi digital harus menjadi gerakan bersama dan melembaga, bukan sekadar program jangka pendek.
“Melalui forum ini, diharapkan terwujudnya kolaborasi lintas sektoral yang lebih konkret dan berkesinambungan untuk bersama-sama mampu memperkuat ekosistem literasi digital Indonesia,” pungkasnya.
Seminar ini bertujuan penting untuk meningkatkan kemampuan kritis masyarakat, mendorong lahirnya konten yang etis, serta memperkuat kolaborasi dalam membangun ekosistem digital yang aman dan inklusif.
Editor : Agus Setiawan
Discussion about this post