JAKARTA – Puluhan mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam organisasi Pemuda 21 Sultra kembali melancarkan aksi unjuk rasa dengan menyegel Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra di Jalan Sumenep, Jakarta Pusat, pada Senin (6/10/2025).
Aksi penyegelan ini merupakan puncak kekecewaan mahasiswa terhadap Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, yang dinilai ingkar janji terkait realisasi bantuan asrama mahasiswa Sultra di Jakarta dan bantuan untuk mahasiswa yatim.
Dalam orasinya, massa menegaskan bahwa janji gubernur untuk memberikan dukungan fasilitas tempat tinggal bagi mahasiswa di perantauan hingga kini tidak kunjung terealisasi, padahal aspirasi tersebut telah berulang kali disuarakan.
“Kami tidak butuh janji manis di depan kamera, kami butuh bukti nyata. Asrama mahasiswa banyak yang sudah habis masa kontraknya dan tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah provinsi,” tegas Arin Fahrul Sanjaya, koordinator aksi sekaligus kader Pemuda 21 Sultra Jakarta.
Arin menambahkan bahwa mahasiswa sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi namun tidak pernah direspons secara serius oleh Pemprov Sultra.
Penyegelan dan Ultimatum
Aksi boikot dan penyegelan ini dilakukan secara tertib tanpa pengawalan ketat aparat kepolisian. Para mahasiswa memasang pita segel dan spanduk tuntutan di gerbang kantor penghubung sebagai simbol kekecewaan atas sikap abai pemerintah daerah.
Selain menuntut realisasi bantuan asrama dan santunan bagi mahasiswa yatim, massa aksi juga mendesak Gubernur Sultra agar segera melakukan audiensi terbuka dengan perwakilan mahasiswa di Jakarta untuk memberikan kejelasan atas progres program bantuan yang telah dijanjikan.
“Jika dalam waktu dekat tidak ada tanggapan resmi dari Gubernur Sultra, kami akan melakukan aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar,” ancam Arin.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sultra di Jakarta belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan mahasiswa tersebut.
Editor : Agus Setiawan
Discussion about this post