RADARKENDARI.ID – Kendari, Sulawesi Tenggara – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Kegiatan Literasi Statistik dan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional 2025.
Acara yang bertema “Data dan Kata Bersatu, Dampak Nyata Sensus Ekonomi 2026 untuk Indonesia Maju” ini bertujuan meningkatkan pemahaman insan pers dalam memberitakan data statistik secara tepat dan mendorong partisipasi publik.
Plt Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Andi Kurniawan, S.ST., M.Si., saat membuka acara, menekankan pentingnya peran media.
“Insan pers sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi hasil sensus/survei kepada publik untuk memiliki pemahaman mengenai konsep maupun metode statistik,” ujarnya.
Fokus pada Sensus Ekonomi 2026 dan Literasi Indikator Utama
Kegiatan ini menghadirkan lima narasumber kompeten dari BPS RI dan BPS Sultra, yang menyampaikan materi komprehensif mulai dari literasi siaran pers, data indikator, hingga sosialisasi SE2026.
Eko Rahmadian (Koordinator UKK Media BPS RI) menyoroti pentingnya Siaran Pers BPS sebagai sumber informasi resmi dan terpercaya untuk mengklarifikasi berita negatif dan memudahkan jurnalis dalam menyusun berita yang akurat.
Sementara itu, Erra Septy Vibriane (Statistisi Ahli Madya BPS Sultra) menegaskan bahwa Sensus Ekonomi 2026 diselenggarakan untuk menyediakan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, yang sangat krusial sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional.
PDRB, IPM, dan Kemiskinan Jadi Sorotan Utama
Beberapa indikator kunci yang dijelaskan dalam sesi literasi meliputi:
* PDRB dan IPM: Rizkiani (Statistisi Ahli Madya) menjelaskan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai indikator utama kondisi, pertumbuhan, dan struktur ekonomi daerah. Sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi cerminan kualitas hidup masyarakat dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan pendapatan.
* Tingkat Kemiskinan dan Ketenagakerjaan: Burit Retnowati (Statistisi Ahli Madya) membahas indikator Tingkat Kemiskinan yang dihasilkan melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), serta data ketenagakerjaan dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).
* Data Pangan: Najmuddin Tamin (Statistisi Ahli Muda) menggarisbawahi urgensi BPS dalam penyediaan data luas panen dan produksi padi yang berkualitas, sejalan dengan target pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan.
BPS Sultra berharap, melalui kegiatan ini, kolaborasi dengan semua pihak, terutama media, dapat semakin kuat untuk menyukseskan Sensus Ekonomi 2026 dan mendukung ekosistem statistik nasional.
Laporan : Agus Setiawan
Discussion about this post