KENDARI – Kunjungan kerja (Kunker) sejumlah pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, termasuk para camat ke Bali menjadi sorotan dan menuai kritik publik setelah foto-foto kegiatan di luar agenda resmi beredar luas.
Kunker yang disebut sebagai studi tiru itu dituding mahasiswa hanya sebagai “pelesiran” yang memboroskan anggaran daerah.
Menanggapi kritikan tersebut, Inspektur Kota Kendari, Sri Yusnita, menegaskan bahwa secara substansi, kunker tersebut memiliki tujuan resmi dan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Setahu saya para camat ke Bali dalam rangka kunker, studi banding terkait pelayanan publik, pengembangan UMKM, dan soal kebersihan,” ujar Sri Yusnita, Selasa (28/10/2025).
Terkait beredarnya foto-foto pejabat yang berwisata, Sri Yusnita menilai hal itu sebagai pemanfaatan waktu luang yang wajar selama kegiatan resmi masih berjalan.
“Sepanjang kunker/stuba terlaksana sesuai ketentuan yang berlaku, mungkin teman-teman itu memanfaatkan waktu senggangnya untuk berwisata juga,” jelasnya.
Ia membandingkan hal tersebut dengan kegiatan resmi lain, seperti saat Rapat Koordinasi Produk Hukum Daerah di Kendari, di mana peserta dari luar daerah juga memanfaatkan waktu senggang untuk berwisata ke Pulau Bokori.
Mengenai tuntutan pemberian sanksi, Sri Yusnita menegaskan bahwa tindakan tersebut harus memiliki dasar regulasi yang kuat. “Pemberian sanksi itu harus ada dasar regulasinya, Dinda,” tegasnya.
Kritik Mahasiswa dan Bantahan Wali Kota
Sebelumnya, diberitakan media online Mata Lokal, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dikritik keras oleh Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus Sulawesi Tenggara (IMALAK Sultra), Ali Sabarno.
Ali menilai kunker tersebut sebagai bentuk ketidakpekaan dan pemborosan anggaran di tengah kondisi fiskal daerah yang masih dibayangi defisit dan warisan utang tahun 2024.
“Sangat ironis. Saat daerah diterpa isu defisit dan masih menanggung utang, justru pejabat Pemkot Kendari disinyalir berlibur di Bali dengan dalih perjalanan dinas. Ini tindakan yang tidak punya empati,” tegas Ali Sabarno.
Wali Kota Kendari Siska Karina Imran sendiri telah membantah tudingan liburan tersebut. Siska menjelaskan bahwa rombongan Pemkot Kendari ke Bali untuk mempelajari sistem pelayanan publik di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Badung.
“Kalau jalan-jalan, ngapain ke Bali? Sekalian saja ke luar negeri,” ujar Wali Kota pada Senin (27/10/2025).
Siska menambahkan, tujuan utama kunjungan adalah mengkaji strategi pengelolaan ekonomi lokal yang berhasil menjadikan Badung sebagai daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Indonesia.
“Kami ingin meniru bagaimana mereka menggerakkan perekonomian dari sektor wisata dan UMKM. Itu yang ingin kami implementasikan di Kendari,” pungkasnya.
Penulis : Agus Setiawan – Fadly Aksar



































Discussion about this post