RADARKENDARI.ID, Kendari, Sulawesi Tenggara – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, H. Jahudding, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pendataan keluarga, terdapat 1.018 keluarga di Kota Kendari yang berisiko stunting.
Resiko stunting ini didasarkan pada beberapa indikator, antara lain sanitasi yang tidak layak, akses air bersih yang terbatas, dan kondisi kehamilan yang berisiko (terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak, atau terlalu rapat jarak kehamilan).
Dari jumlah tersebut, sekitar 500 keluarga telah terverifikasi secara by name by address di tingkat kelurahan. Pemerintah Kota Kendari menargetkan penanganan 500 kasus stunting pada tahun ini.
Upaya penanganan telah dilakukan, termasuk pemberian bantuan gizi berupa makanan siap saji kepada 21 keluarga oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB.
Kerjasama dengan Baznas juga akan memberikan bantuan kepada 50 keluarga lagi, sehingga total keluarga yang tertangani akan mencapai 70 keluarga.
H. Jahudding menambahkan bahwa pihaknya berencana berdiskusi dengan pimpinan untuk meningkatkan upaya penanganan stunting guna mencapai target zero stunting pada tahun 2029.
Ia berharap seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah stunting di Kota Kendari.
Editor : Agus Setiawan
Discussion about this post