Makassar – PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui program PLN Peduli mengalokasikan anggaran sebesar 1,4 Miliar untuk 25 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), seluruh program telah melalui berbagai tahap verifikasi dan validasi berjenjang mulai dari unit pelaksana sampai dengan kantor pusat, seluruh program ini yang telah disusun sejak tahun 2021 dan akan direalisasikan pada tahun 2022.
Pada kegiatan media briefing yang dilaksanakan Rabu, 27 April 2022 di hotel Swiss bel dan melalui ruang rapat virtual di hadiri oleh Nur Akhsin sebagai Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi dan M. Syukur Latif sebagai Manager Perizinan dan Komunikasi berserta jajaran.
Nur Akhsin menyampaikan program PLN Peduli merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mencerdaskan masyarakat serta menjaga lingkungan terutama di sekitar pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang sedang di laksanakan oleh PLN UIP Sulawesi.
“Tahun 2021 Kami menyalurkan bantuan TJSL sebesar 1,3 Miliar dan pada tahun 2022 mengalami peningkatan, peningkatan ini setelah melalui berbagai macam tahap seleksi terhadap permohonan bantuan sosial yang masuk. Karena kami mencari program yang memiliki dampak terbesar terhadap masyarakat terutama masyarakat yang ada dalam *zona* satu program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan” ungkap Nur Akhsin.
Tema program TJSL PLN saat ini adalah PLN Empower yakni pemberdayaan produktif dan dari masyarakat untuk mewujudkan Renewables Energy. Diperkecil kembali menjadi 3 sub tema yakni PLN Pintar, PLN Power dan PLN Go Green. Berdasarkan tema dan sub tema PLM membagi menjadi 4 katagori program prioritas yakni Pendidikan, Pengembangan UMKM, Lingkungan dan Creating Shared Value (CSV).
“Program PLN Peduli ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan selain fokus PLN UIP Sulawesi untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030” sambung Nur Akhsin.
RUPTL ini memerintahkan untuk membangun Gardu Induk dengan total kapasitas 1840 Mega Volt Ampere (MVA), Transmisi Line sepanjang 3034,85 Kilometer Sirkuit (KMS) dan Pembangkit sebesar 802 Megawatt semua direncanakan beroperasi pada tahun 2030.
Nur akhsin menjelaskan bawah dari penugasan untuk membangun 43 lokasi Gardu Induk PLN telah mengoperasikan 13 lokasi GI, 5 lokasi GI sedang dalam tahap konstruksi dan 25 lokasi GI telah masuk dalam tahap pra-konstruksi, dan dari total 35 ruas transmisi, 13 ruas telah selesai dan sudah beroperasi, 9 ruas dalam tahap konstruksi dan 13 ruas sedang dalam tahap pra-konstruksi sedangkan untuk pembangkit 13 lokasi pembangunan dengan 2 pembangkit telah beroperasi, 4 pembangkit dalam tahap konstruksi dan 7 dalam tahap pra-konstruksi.
Semua rencana pembangunan di atas untuk meningkatkan kualitas jaringan dan keandalan listrik di Sulawesi. Saat ini Sulawesi merupakan salah satu pulau yang memiliki daya tarik bagi investor baik dalam negeri maupun luar negeri hal ini terlihat dari adanya 9 kontrak Surat Perjanjian Jual dan Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) tegangan tinggi.
“Semoga dengan adanya pembangunan ini dapat meningkatkan tarap hidup masyarakat dan mencerdaskan bangsa, selain itu kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan penggunaan listrik untuk hal produktivitas” tutup Nur Akhsin. (Red)
Discussion about this post