Konawe Selatan – Universitas Mandala Waluya (UMW) tengah fokus dalam pengembangan healthy agrowisata berbasis pendidikan, pertanian dan kesehatan. Upaya itu dilaksanakan melalui program Tridharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Lebojaya dan Desa Alebo, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ketua Tim PKM UMW, Dr.PH. Tasnim, SKM, MPH mengatakan, penetapan Desa Lebojaya dan Desa Alebo sebagai lokasi pelaksanaan PKM karena kedua desa ini merupakan desa penghasil sayuran dan buah-buahan di wilayah Kecamatan Konda. Meski hasil panen melimpah, tingkat pendapatan masyarakat petani sayur dan buah-buahan di kedua desa tersebut masih rendah yakni hanya berkisar Rp 5 juta untuk setiap panen.
Masih rendahnya pendapatan petani disebabkan harga produksi sayuran dan buah-buahan hanya tergantung pada tengkulak. Sementara, produk sayuran dan buah banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
“Karenanya kami dari dosen Universitas Mandala Waluya yang diketuai saya sendiri Dr.PH. Tasnim, SKM, MPH serta Apt.Jastria Pusmarani, S.Fam.,M.Sc, dan Ari Tjahyadi R, S.Si.,M.Si dan mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat. Dimana saat ini kami tengah mendorong pertanian sayuran dan buahan-buahan di Desa Alebo dan Lebojaya bisa menjadi Healthy Agrowisata berbasis pendidikan pertanian dan kesehatan, ” ujarnya.
Lanjut dia, jika dilihat dari potensi sayuran dan buah-buahan yang ada di Desa Lebojaya dan Alebo serta hamparan hijau yang luas dan indah, maka dua desa tersebut bisa menjadi lokasi belajar lapangan bagi siswa, terutama dalam belajar cara bercocok tanam maupun belajar tentang ilmu gizi.
“Target sasarannya (PKM) yaitu anak sekolah, mulai dari PAUD, taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Disamping itu, bisa menjadi tempat wisata bagi masyarakat di sekitarnya,” jelasnya.
Secara umum, pengembangan menjadi healthy agrowisata berbasis pendidikan pertanian dan kesehatan, para petani di Desa Lebojaya dan Alebo belum siap. Berbagai permasalahan muncul, antara lain minimnya pengetahuan tentang ilmu gizi termasuk kandungan zat pada sayuran dan buah-buahan serta manfaatnya.
Disamping itu, tehnik komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada pengunjung, serta manajemen pengembangan usaha agrowisata belum dimiliki, termasuk pemasaran secara online.
“Untuk pengembangan healthy agrowisata berbasis pendidikan pertanian dan kesehatan, kegiatan awal yang telah dilakukan yaitu koordinasi dan sosialisasi program PKM di Kecamatan Konda, kemudian di Desa Lebojaya dan Alebo, ” terangnya.
Selanjutnya proses pengembangan healthy agrowisata dimulai dengan penetapan lokasi dan pemetaan calon lokasi healthy agrowisata berbasis pendidikan pertanian dan kesehatan di kedua desa itu. Kemudian, pemilihan pengurus dan mulai pembangunan lokasi. Dimana, pembangunan dimulai dari tempat masuk atau pintu gapura dan tempat-tempat duduk bagi calon pengunjunga healthy agrowisata.
“Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kepada pengurus dan PKK desa juga dilakukan seperti pelatihan tentang ilmu gizi seimbang, termasuk kandungan nutrisi sayuran dan buah yang ada di lokasi serta manfaatnya bagi kesehatan. Disamping itu pelatihan tentang pembuatan produk unggulan makanan dan minuman sesuai dengan jenis tanaman yang ada di lokasi, seperti minuman sari jagung dan kripik tahu, “paparnya.
Pelatihan kepada pengurus nantinya juga akan diberikan seperti pengembangan business master plan untuk healthy agrowisata, dan pelatihan pengembangan pesan promosi produk usaha.
“Saat ini sedang dikembangkan juga promosi healthy agrowisata melalui website dan brosur. Dimana media ini akan mampu mempromosikan healthy agrowisata berbasis pendidikan pertanian dan kesehatan ke sasaran yang lebih luas, ” ungkapnya.
Pengembangan healthy agrowisata di Desa Lebojaya dan Alebo ini mempunyai peran untuk mengedukasi anak sekolah dan pengunjung dalam budidaya tanaman buah dan sayuran, ikan, serta peternakan.
“Selain itu, disini juga menyuguhkan pemandangan alam pertanian, perikanan dan peternakan, serta produk unggulan healthy agrowisata. Dimana para pengunjung nantinya dapat melakukan aktifitas memetik ataupun memancing dan bisa ditimbang untuk dibeli. Tentunya ini akan berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat sekitar, ” pungkasnya. (Red)
Discussion about this post