Konda – Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Lambusa, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). KKN dilaksankan dalam rangka meningkatkan perekonomian warga setempat dengan berbasis industri tahu dan tempe.
Ketua Tim Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Tajuddin, mengatakan, KKN di desa ini mengusung filosofi pembangunan berbasis lokal. Apalagi diketahui Desa Lambusa adalah basis industri tahu tempe. Tahu dan tempe yang dibeli oleh penduduk Kota Kedari tiap hari berasal dari desa ini.
“Menurut pengamatan yang ada, masyarakat desa ini hanya monoton dengan industrinya, mereka hanya menjual tahu dan tempe. Padahal tempe dapat dijadikan sebagai produk lanjutan berupa keripik tempe, ” kata Ketua Jurusan ilmu Ekonomi dan Bisnis UHO itu (14/8).
Dia menjelaskan, KKN tematik yang dilaksanakan selama 30 hari ini akan beraktivitas mengimplementasikan tiga kegiatan pokok yaitu Praktik pembuatan kripik tempe, sosialisasi pengadaan SPPIRT dan sosialisasi pengadaan izin usaha.
“Tujuannya tentu tak lain untuk memberikan penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat pentingnya SPPIRT dan izin usaha bagi pengembagan industri tahu dan tempe. Selain itu mendorong mereka memahami prosedur pengurusan SPPIRT dan isin usaha, ” jelasnya.
Tentunya, dalam mengedukasi masyarakat, mereka sangat antusias dan tertarik dengan dengah hal yang disajikan.
“Masyarakat merasa tertarik dengan apa yang kami sajikan. Bahkan mereka juga secara langsung melakukan konsultasi terkait itu. Terlebih mereka memang merasa apa yang kami sajikan penting untuk meningkatkan perekonomian mereka para pengusaha industri tahu dan tempe, “bebernya.
Ia pun berpesan kepada masyarakat maupun mahasiswa yang mengikti kegiatan itu, agak ilmu yang diperoleh segera diterapkan. Bahkan jika produk mereka ingin dimasukkan di swalayan, maka tidak ada cara lain produknya harus memiiliki sertifikat produk industri rumah tangga (SPPIRT).
“Apalagi tak susah mengurus SPPIRT. Kegiatan ini akan terus kita gaungkan mengingat ini demi mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Apalagi, kita sebagai akademisi memiliki peran dapat memfasiltasi pemerintah daerah dengan masyarakat, ” pungkasnya.
Sebagai informasi, KKN tematik di desa Lambusa diikuti oleh 15 orang mahasiswa dan dibimbing oleh 7 orang dosen. Dimana sebanyak 19 orang pelaku usaha menjadi fokus mereka dalam mengedukasi pentingnya melakukan kegiatan Peningkatan Ekonomi Masyarakat berbasis Industri tahu tempe. (Red)
Discussion about this post