RADARKENDARI.ID, Moramo Utara – Sebagai bentuk upaya kontribusi perusahaan dalam membantu pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca, PT DSSP Power Kendari mengirim karyawannya untuk belajar langsung ke beberapa lokasi pembangkit listrik yang ada di China
Tak hanya itu, studi banding tersebut adalah juga bertujuan untuk mengintegrasikan penggunaan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan ke dalam teknologi Pembangkit listrik tenaga uap untuk memberikan efisiensi dan ketepatan yang lebih tinggi dalam manajemen pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap.
Plant Head PT DSSP Power Kendari, Hasmunir yang menjadi salah satu delegasi dalam studi tersebut mengatakan China secara khusus dipilih perusahaan karena dianggap telah mampu mengimplementasikan teknologi yang maju dalam industri pembangkitan listrik dan mampu mempadukan pembangkitan energi termal dan energi terbarukan secara proporsional
“Tentunya kami tidak asal pilih, kami melihat China telah melaju cukup pesat dan memiliki kondisi kelistrikan yang mirip dengan Indonesia yang pelan-pelan akan bertransisi ke energi terbarukan. Untuk itu kami membalut kunjungan ini dengan tema Co-coasting Excelence, Sharing Future,” kata dia
Dalam studi tersebut, delegasi dari PT DSSP Power Kendari mengunjungi beberapa pembangkit thermal power plant seperti Datang Nanjing Power Plant 2X660MW, DatangSuzhou Power Generation kapasitas 2X180MW serta DatangLv Sigang 4X660MW.
Delegasi yang telah berada di China sejak 10 November hingga 22 November tersebut juga berkesempatan untuk mengunjungi beberapa pembangkit listrik terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu seperti Datang Suzhou PV berkapasitas 21,21MWp serta Datang Lv Sigang berkapasitas 175MWp serta Guoxin Binhai yang merupakan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) tengah laut terbesar yang mampu memproduksi listrik dengan kapasitas 300MW.
Tak hanya sampai di situ, ia menjelaskan studi juga dilanjutkan ke beberapa industri manufaktur yang memproduksi solar Photovoltaic (PV) dan turbin angin Canadian Solar yang merupakan salah satu top brand manufacture di bidang solar PV yang sampai saat ini telah memproduksi setidaknya 61.000MW module PV di seluruh dunia dan Goldwind yang juga top brand industry manufacture di bidang wind turbine yang sampai saat ini telah memproduksisetidaknya 100.000MW wind turbine secara global.
“Kami menyaksikan dan mempelajari secara langsung teknologi dan tahapan proses pembuatan modul PV serta turbine angin di kedua perusahaan tersebut selama melakukan kunjungan,” lanjutnya
Kegiatan ini sendiri, lanjutnya adalah kolaborasi bersama China Datang Corporation, perusahaan induk yang telah memiliki sejumlah pembangkit listrik di Indonesia, yang secara global menjadi salah satu perusahaan dengan kapasitas terpasang terbesar hingga 190GW dengan 46,4% pembangkit renewable energy serta 98,8% pembangkit listrik thermal telah terpasang desulfurization and denitrification ultra-low emissionsebagai upaya menurunkan emisi gas buang pembangkitthermal.
“Ini tentu jadi pembelajaran berharga bagi kami dan menjadi tantangan tersendiri bagaimana agar dapat menerapkan teknologi teknologi yang ada agar PLTU Kendari-3 yang kami operasikan juga bisa berkontribusi dalam penurunan emisi GRK dengan tetap beroperasi dengan andal dan aman” tutupnya.
Laporan : Risal Akbar
Editor : Wawan Putra
Discussion about this post