
RADARKENDARI.ID- Perserikatan Baseball dan Softball Indonesia (Perbasasi) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) di Hotel Plaza Inn Kendari, Rabu (29/1). Dalam agenda tersebut, Pahri Yamsul secara aklamasi kembali dipercaya untuk memimpin Perbasasi Sultra.
Kepercayaan yang kembali diberikan kepada Pahri tidak terlepas dari kiprahnya dalam membangun dan mengembangkan cabang olahraga softball di Sultra. Dalam momen itu, Pahri menegaskan komitmen untuk terus memajukan softball, salah satunya dengan mendorong agar olahraga ini masuk sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah di Sultra.
Pahri Yamsul mengungkapkan bahwa rencana menjadikan softball sebagai bagian dari ekstrakurikuler sekolah sudah mulai dirintis sejak periode kepengurusannya sebelumnya. Kini, tugas kepengurusan baru adalah merealisasikan gagasan tersebut.
“Kami sudah mengupayakan program ini, sekarang tinggal menindaklanjutinya agar benar-benar terealisasi. Ini adalah langkah strategis dalam pembinaan atlet muda di Sultra,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pembinaan sejak usia dini sangat penting, mengingat batasan usia dalam kompetisi softball masih berada di kategori U-23. Oleh karena itu, diperlukan regenerasi atlet dengan memulai pembinaan dari kelompok U-19.
“Kategori usia belum berubah, masih U-23. Itu berarti kita harus memiliki pemain baru dan mulai membina dari kategori U-19,” jelasnya.
Sebagai langkah awal, Perbasasi Sultra akan menggelar event khusus bagi kategori U-19. Kejuaraan ini diharapkan menjadi wadah bagi pemain muda untuk mengasah kemampuan sekaligus mendukung program “Softball Masuk Sekolah”. Pahri mengungkapkan, koordinasi dengan pihak sekolah pun telah dimulai, salah satunya dengan SMA Negeri 4 Kendari.
“Saya sudah berbicara langsung dengan kepala sekolah SMA Negeri 4 Kendari, dan beliau sangat antusias. Apalagi selama ini banyak atlet softball Sultra maupun nasional berasal dari sekolah tersebut,” katanya.
Untuk merealisasikan program ini, Perbasasi Sultra juga telah menjalin komunikasi dengan Dinas Pendidikan Sultra. Pahri berharap dukungan dari instansi terkait dapat mempercepat implementasi softball sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
“Kami ingin program ini segera berjalan, tidak hanya di tingkat SMA, tetapi juga di SMP. Kami akan terus mengawal agar semakin banyak sekolah yang tertarik dengan olahraga ini,” tegasnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan softball semakin berkembang di Sultra dan dapat melahirkan lebih banyak atlet berbakat yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Langkah strategis dengan memasukkan softball ke dalam ekstrakurikuler sekolah menjadi pijakan awal dalam membangun regenerasi atlet muda berbakat. Dengan adanya program ini, diharapkan olahraga softball semakin berkembang dan melahirkan atlet-atlet muda berbakat yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional,”harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris PB Perbasasi pusat, Candra Samad, mengapresiasi langkah Perbasasi Sultra yang telah menggelar Musprov secara tertib dan terstruktur. Menurutnya, Sultra bisa menjadi contoh bagi provinsi lain yang belum melaksanakan musyawarah serupa.
“Langkah yang dilakukan Perbasasi Sultra patut diapresiasi. Kami berharap provinsi-provinsi lain segera menyusul agar pembinaan olahraga baseball dan softball semakin merata di seluruh Indonesia,” ujar Candra.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan Sultra dalam mencetak atlet berprestasi di tingkat nasional dan internasional harus terus dijaga. Perhatian, dedikasi, dan loyalitas pengurus sangat diperlukan dalam membangun masa depan olahraga ini.
“Keberhasilan Sultra sangat membanggakan. Kami berharap prestasi ini tidak hanya dipertahankan, tetapi juga ditingkatkan,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pembinaan yang konsisten sangat penting untuk menarik minat masyarakat terhadap olahraga baseball dan softball. Oleh karena itu, ia berharap dukungan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra dan pemerintah terus berlanjut.
Ketua KONI Sultra, Alvian Taufan Putra, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan komitmennya untuk terus mempersiapkan atlet-atlet Sultra menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kami akan terus mendukung pembinaan atlet, termasuk untuk cabang olahraga softball. Persiapan harus dilakukan sejak sekarang agar kita bisa tampil maksimal di PON 2028,” kata Alvian.
Ia juga menekankan pentingnya percepatan Musprov untuk cabang olahraga lain yang masih tertunda. Menurutnya, Musprov yang tepat waktu akan membantu agenda pembinaan dan kompetisi berjalan lebih efektif.
“Kami akan berkomunikasi dengan cabang olahraga lainnya untuk mengetahui kendala yang mereka hadapi dalam pelaksanaan musyawarah. Langkah ini kami harapkan bisa mempercepat proses pembinaan dan peningkatan prestasi,” jelasnya. (adm)
Discussion about this post