Konda – Mahasiswa Univeristas Halu Oleo (UHO) menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Lambusa, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Di Desa Lambusa, mahasiswa bersama Tim Dosen mengajak warga terutama pelaku Industri Tahu Tempe untuk mengembangkan usahanya.
Ketua Tim Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Tematik UHO, Tajuddin mengungkapkan, Desa Lambusa merupakan salah satu desa yang memproduksi tahu dan tempe di Sulawesi Tenggara. Hanya saja, menurutnya, produksi warga monoton. Padahal tempe misalnya, bisa diolah menjadi produk kripik tempe. Tentu lebih bernilao ekonomis.
“Atas dasar itu, kami mendorong optimalisasi peningkatan ekonomi masyarakat industri tahu tempe dengan memberi mereka pelatihan pembuatan kripik tempe. Dengan begitu, harga jual tempe bisa lebih meningkat dan akan berefek positif pada perekonomian mereka, ” kata Tajuddin.
Lanjut Tajuddin, pihaknya memberikan penjelasan kepada masyarakat pentingnya dipersivikasi dan ekspansi usaha bagi pelaku industri tempe maupun masyarakat umum. Selain itu dilakukan pembimbimbingan masyarakat agar dapat mengolah tempe menjadi kripik yang siap dijual.
“Dalam mengedukasi masyarakat kami bagi menjadi dua sesi yaitu sesi pertama tentang penjelasan bahan dan langkah-langkah pembuatan kripik tempa, kemudian sesi kedua mempraktekkan secara langsung mulai dari cara permentasi, memotong, menggoreng dan pengemasan,” kata Tajuddin.
Tajuddin berharap, seluruh warga yang berpartisipasi dalam KKN Tematik ini bisa teredukasi sehingga mau mengembangkan usahanya seperti usaha kripik tempe. “Kalau tidak bisa dijadikan usaha, minimal dijadikan konsumsi rumah tangga karena kripik tempe cukup murah, gampang pembuatannya dan padat gizi,” ungkap Tajuddin.
Sementara, Kepala Desa Lambusa, M. Choirul Rojikin yang juga selaku pemerintah menyambut baik kegiatan mahasiswa, karena dapat memfasiltasi pemerintah daerah dalam mengembangan ekonomi masyarakat.
“Kami tentu sangat berterima kasih kepada dosen dan para mahasiswa dari UHO, sebab telah membimbing masyarakat di desa ini untuk mengembangkan prodak kripik tempe. Saya berharap kegiatan ini tak hanya berhenti disini saja, tetapi bisa terus berlanjut dalam pengembangan Industri di wilayah ini, ” harapnya.
Sebagai informasi, KKN Tematik yang dilaksanakan di Desa Lambusa diikuti oleh 15 orang mahasiswa dan dibimbing oleh 7 orang dosen. KKN tematik selama 30 hari akan beraktivitas mengimplementasikan tiga kegiatan pokok yaitu praktik pembuatan kripik tempe, sosialisasi pengadaan SPPIRT dan sosialisasi pengadaan izin usaha. (Red)
Discussion about this post