Radar Kendari – Kemeriahan laga terakhir babak Final Four Liga Dua Laode akan diwarnai dengan dua pertandingan bergengsi. Ve-Lusia Sultra akan beradu peruntungan dengan LDM Mubar untuk menggapai podium juara, sedangkan Tunas Maju Kendari akan bertarung dengan Fetegho Rumampe untuk menjaga gengsi sebagai tim kuat.
Tunas Maju Kendari adalah tim bola voli tertua dibumi Anoa. Didirikan sejak 1982, Tunas Maju telah mengoleksi berbagai macam trophy juara. Baik turnamen lokal maupun turnamen nasional, kiprah Tunas Maju tak lagi diragukan.
Sedangkan tim Fetegho Rumampe adalah kampiun Liga Dua Laode seri 1. Statusnya sebagai Juara bertahan tentu akan menjadi pertaruhan harga diri bagi Rika Ratih dkk.
Itulah sebabnya dua partai yang akan dimainkan di Lapangan Erpaka, Konawe sore nanti (31/7) dipastikan akan berlangsung alot. Empat tim terbaik akan saling mengalahkan.
Tunas Maju Target Peringkat Kedua
Ketua Tim Tunas Maju, La Ode Izarjana, ST, MPWK mengakui jika peluang timnya untuk merebut juara sudah tertutup. Namun Izar tetap meminta anak asuhnya untuk bermain fokus guna mengamankan tiga point penting.
“Memang peluang kita untuk Juara sudah tidak mungkin lagi. Tetapi Saya meminta anak-anak untuk memenangi laga sore nanti guna mengamankan peringkat kedua. Ini pertaruhan gengsi kita sebagai tim senior”, jelas Izar.
Lebih lanjut Izar juga mengaku jika target timnya adalah empat besar dalam Liga Dua Laode seri 2. Izar juga sudah memiliki catatan perihal beberapa kelemahan tim yang akan dievaluasi.
“Saya memang menargetkan anak-anak masuk empat besar. Insya Allah kedepan kita akan evaluasi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita tuntaskan untuk peningkatan kemampaun tim”, pungkas Izar.
Fetegho Rumampe Jaga Martabat
Sementara itu Manajer tim Fetegho Rumampe, Fatimah kepada awak media mengaku jika timnya menjadikan pertandingan terakhir ibarat partai final sebab martabat tim sebagai Juara bertahan adalah pertaruhan kehormatan.
“Insya Allah hari ini kami akan bertarung dengan kemampuan terbaik. Tahun lalu kami adalah juara, tetapi kali ini kami belum beruntung. Maka tidak ada pilihan lain selain menang dan menduduki peringkat ketiga”, kata Fatimah.
Fatimah memang wajib gusar, status Fetegho Rumampe sebagai juara bertahan dan dihuni oleh pemain-pemain senior Sultra seperti Rika Ratih dan Herly menjadi beban moral yang harus dipertanggung jawabkan.
Senada dengan Fatimah, kapten tim Fetegho Rumampe, Rika Ratih menyadari jika dirinya memiliki tanggung jawab sebagai kapten tim. Rika juga ingin membuktikan kepada Bossnya, La Ode Songko Panatagama bahwa dirinya belum habis.
“Saya berharap besok Boss (La Ode Songko Panatagama-RED) nonton, Saya ingin membuktikan kepada beliau bahwa Saya masih layak masuk squad Dua Laode dalam Gubernur Cup nanti. Memang Saya sadar masih dalam masa hukuman, tetapi jika diberikan kepercayaan Saya siap”, pungkas Rika.(rls)
Discussion about this post