Kendari – Kementerian Sosial (Kemensos) terus mengebut pengerjaan rumah bagi korban kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari l, Sulawesi Tenggara (Sultra). Tahap awal pembangunan yakni sebanyak 16 rumah sudah masuk tahap finishing.
Pelaksana Proyek, Darman mengungkapkan, tahap pertama pembangunan rumah sudah memasuki tahap finishing yang meliputi pemasangan pintu, jendela, plavon, dan pengecatan.
“Tahap awal 16 rumah sudah tahap finishing, tinggal pemasangan pintu, jendela, plafon, dan pengecatan. Selanjutnya (tahap 2) sebanyak 10 rumah lainnya itu masuk tahap pemasangan interlock. Secara umum progres keseluruhan pembangunan rumah sudah mencapai 65 persen,” ungkap Darman, saat ditemui disebuah warkop Jumat (21/04/2023).
Darman berharap, Pemerintah Kota Kendari turut andil dalam mensukseskan pembangunan dengan memberikan dukungan berupa pembangunan drainase, jalan, dan penerangan sehingga nantinya bisa rampung bersamaan.
“Kami harap saat bangunan utama rampung 100 persen bersamaan dengan rampungnya pembangunan drainase, jalan (paving blok), dan penerangan sehingga bisa diresmikan langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) RI,” Kata Darman.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kendari Abdul Rauf menyampaikan terima kasih kepada Kemensos yang sudah bekerja keras menyediakan hunian layak kepada masyarakat korban kebakaran di TPA Puuwatu.
Abdul Rauf berjanji akan mengawal pembangunan hingga rampung sesuai dengan arahan Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari yang meminta untuk mensukseskan pembangunan rumah bagi warga terdampak kebakaran di TPA Puuwatu itu.
“Kami akan mengawal pembangunannya. Apalagi program ini merupakan hasil usulan Bapak Pj Wali Kota Kendari agar korban kebakaran mendapatkan hunian yang layak. Para korban juga seluruhnya adalah petugas kebersihan yang mengabdikan diri untuk daerah. Kami pastikan memberikan pendampingan dan pengawasan sehingga pembangunannya cepat rampung,” ungkap Abdul Rauf.
Sekedar informasi, rumah bagi korban kebakaran di TPA Puuwatu dibangun menggunakan anggaran dari pusat sebesar Rp 4,5 miliar. Total rumah yang dibangun sebanyak 26 unit (tahap pertama 16 unit, tahap kedua 10 unit) dengan konsep minimalis serta anti gempa. Puluhan rumah yang dibangun juga dilengkapi dengan sarana air bersih dan rumah sampah (Tempat Usaha Bersama Pengelolaan Sampah). (rls)
Discussion about this post