
RADARKENDARI.ID- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang telah mencatatkan pencapaian signifikan dalam pembangunan infrastruktur sepanjang tahun 2024. Hingga akhir tahun ini, progres pembangunan mencapai 91,67%.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Martin Efendi Patulak menyebutkan bahwa sebagian besar proyek telah mendekati tahap penyelesaian, menunjukkan komitmen Pemprov Sultra dalam mempercepat pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Saat ini, kami sangat bersyukur karena sebagian besar pekerjaan sudah hampir rampung. Progres kita sudah mencapai 91,67%. Ini merupakan capaian yang baik,” ungkapnya saat diwawancarai, Jumat (27/12).
Meskipun capaian tersebut patut diapresiasi, beberapa proyek strategis masih menghadapi tantangan. Salah satunya adalah pembangunan kantor gubernur yang baru mencapai sekitar 60% dari target. Efendi menyebutkan bahwa tambahan waktu pengerjaan selama 50 hari dengan denda yang telah disepakati diharapkan mampu mempercepat penyelesaian proyek tersebut.
Selain itu, proyek ikonik seperti patung Haluoleo di kawasan Bandara dan kolam renang koni telah selesai 100%. Kolam renang KONI kini dimanfaatkan untuk rekreasi anak-anak, pelatihan, dan pertandingan renang, sedangkan patung Haluoleo menjadi destinasi favorit untuk berswafoto.
“Pembangunan ini bukan hanya soal fisik, tetapi bagaimana masyarakat bisa memanfaatkannya untuk kegiatan positif,” ujarnya.
Fokus Pemprov Sultra juga mencakup pembangunan fasilitas sanitasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dinas Cipta Karya telah membangun MCK di enam kabupaten, yakni Konawe Utara, Bombana, Konawe Selatan, Muna, Buton, dan Wakatobi. Proyek ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi risiko penyakit akibat sanitasi yang buruk.
Di bidang sumber daya air, sebanyak 103 titik pengeboran sumur telah dilakukan di Kota Kendari dan beberapa wilayah lainnya. Sementara itu, gedung tahap keempat Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah selesai 100%, meskipun interior gedung masih memerlukan alokasi anggaran tambahan. Proyek lainnya yakni kolam renang Brimob yang progresnya juga telah mencapai 100% dan saat ini dalam tahap pengisian air kolam.
“Sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang nyaman, Pemprov Sultra juga membangun sejumlah ruang terbuka hijau (RTH) di Muna, Buton, dan Wakatobi. Fasilitas ini dapat menjadi tempat rekreasi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan,”paparnya.
Efendi juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan memelihara fasilitas publik seperti patung Haluoleo agar tetap dalam kondisi baik. “Kami berharap masyarakat dapat menjaga kebersihan, tidak mencoret-coret patung atau dindingnya, dan memelihara fasilitas ini dengan baik,” katanya.
Dengan capaian pembangunan yang hampir tuntas, Pemprov Sultra optimistis dapat menyelesaikan seluruh proyek yang direncanakan tepat waktu. Komitmen ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memperkuat infrastruktur di Sulawesi Tenggara.
“Meskipun ada tantangan, kami tetap optimistis. Kami bekerja keras untuk memastikan pembangunan ini memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,”pungkasnya.
Pencapaian 91,67% ini mencerminkan kerja keras dan dedikasi Pemprov Sultra dalam mempercepat pembangunan infrastruktur. Ke depan, diharapkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat terus terjaga demi tercapainya Sulawesi Tenggara yang lebih maju. (adm)
Discussion about this post