Barru – PT PLN (Persero) siap tingkatkan pasokan listrik di Sulawesi, hal ini ditandai dengan dilakukannya Sinkronisasi Perdana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulsel Barru-2 berkapasitas 100 MW dengan sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan pada tanggal 11 April 2022 pukul 14.19 WITA yang berlokasi di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)
“Pembangunan PLTU Sulsel Barru-2 merupakan salah satu Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, dan merupakan bentuk komitmen PLN dalam meningkatkan keandalan suplai listrik dan pelayanan kepada pelanggan sehingga dapat mendorong investasi di Sulawesi khususnya di Sulsel, Sultra (Sulawesi Tenggara) , Sulteng (Sulawesi Tengah) dan Sulbar (Sulawesi Barat) yang terkoneksi ke dalam Sistem Kelistrikan Sulbagsel” Tutur Rahmat Nichol Fauzen, Manager Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan (UPP Sulsel), lewat keterangan pers, Rabu (13/04/2022).
Nichol menjelaskan bahwa Sinkronisasi Perdana ini merupakan salah satu milestone dari pembangunan PLTU setelah melalui serangkaian tahapan pengujian atau komisioning. Sebelum pelaksanaan Sinkronisasi Perdana, PLTU Sulsel Barru-2 telah mengantongi Rekomendasi Laik Sinkron (RLS) yang diterbitkan oleh PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi sebagai lembaga yang menjalankan kegiatan sertifikasi di bidang ketenagalistrikan dan telah terakreditasi.
Selanjutnya, Tahapan yang akan dilewati setelah Sinkronisasi Perdana yaitu, Load Up (Excitation System), Combustion Tuning, Runback, Load Swing, Shutdown – Start up Test, Load Rejection, Reliability Run, dan Performance test. Setelah semua tahapan pengujian pembangkit sudah berhasil dilalui maka pembangkit dapat beroperasi secara komersial (COD) yang ditargetkan pada pertengahan tahun 2022 ini.
“PLN senantiasa mendukung transisi energi, hal ini dibuktikan dengan penggunaan teknologi pada PLTU yang terus berkembang dan ramah lingkungan di mana sudah dipersiapkan untuk implementasi Co-Firing.” ungkap Nichol.
PLN terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik sehubungan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi setelah pandemi, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik akibat pertumbuhan industri smelter di wilayah Sulawesi mengingat kebutuhan listrik untuk fasilitas smelter di Sulawesi diprediksi akan mencapai lebih dari 6.000 MVA. (Red)
Discussion about this post