KENDARI – Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Kendari, Iptu Ariel Mogens Ginting, mengungkapkan bahwa berdasarkan survei, harga beras di Kota Kendari saat ini cenderung menurun jika dibandingkan dengan bulan-bulan atau kuartal sebelumnya.
Hal ini disampaikannya menanggapi isu kenaikan harga beras yang tengah terjadi. “Untuk Kota Kendari kita survei itu dibandingkan kuartal sebelumnya sebenarnya cenderung menurun,” jelas Iptu Ariel Mogens Ginting, Rabu (29/10/2025).
Terkait keluhan dari distributor mengenai kendala distribusi, termasuk dugaan pungutan liar (pungli) di rantai distribusi, Iptu Ariel menegaskan pihaknya sedang melakukan pengendalian secara bertahap.
Menurutnya, saat ini fokus utama dari pihak kepolisian dan pemerintah, seperti Disperindag, adalah memastikan ketersediaan stok beras.
“Ketika kita sudah lihat stok aman, stok aman, stok aman baru mulai pelan-pelan kita tata masalah harga,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa masalah harga beras adalah hal yang kompleks karena melibatkan banyak pelaku ekonomi, mulai dari pengangkut (kuli angkat), agen, hingga sales beras.
Iptu Ariel menekankan bahwa pihaknya tidak akan langsung mengambil tindakan represif yang ekstrem, seperti menangkap pedagang kecil yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan selisih kecil.
“Tidak ada proses yang langsung tangkap, tangkap, tangkap, masak warung, jual di atas beda harga 200 perak, kita mau langsung tangkap, kan tidak seperti itu,” kata Iptu Ariel.
Namun demikian, Polresta Kendari tetap melakukan pendataan harga setiap hari. Jika kenaikan terus terjadi padahal stok terjamin, maka pihak kepolisian akan bertindak tegas.
“Kalau semakin lama semakin naik, padahal stok banyak berarti kan ada yang bermain. Nah, di situ kita baru tindak tegas,” tegasnya.
Iptu Ariel Mogens Ginting menekankan bahwa tindakan yang akan diambil adalah tegas dan terukur.
“Jangan sampai karena 100 perak penjual yang baru coba-coba jualan kita tangkap, kita proses kan seperti itu. Jangan seperti itu,” tutupnya.
Polresta Kendari memastikan bahwa kegiatan Green Tours (monitoring harga) masih aktif dilakukan setiap hari untuk memantau stabilitas harga beras.
Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di Pulau Sulawesi sesuai Keputusan Kepala Bappanas RI Nomor 299 Tahun 2025 adalah Rp 13.500 (beras medium) dan Rp 14.900 (beras premium) per kilogram.
Penulis : Agus Setiawan

































Discussion about this post