Wakatobi – Atlit dan official Persatuan Sepakbola (PS) Wakatobi memilih mundur dari Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sultra ke XIV yang dihelat di Kabupaten Buton dan Kota Baubau. Penyebabnya karena kurang mendapatkan perhatian pemerintah daerah.
Ketua Askab PSSI Wakatobi, Asruddin mengatakan, pihaknya menolak bentanding dibabak 8 besar cabor sepak bola Porprov Sultra sebelum mendapatkan kejelasan soal anggaran operasional tim.
“Kami juara pool di grup B, tim sudah lolos 8 besar namun kami tidak akan berlaga lagi sebelum ada kejelasan dari pihak Dispora banyak perlengkapan yang tidak memungkinkan untuk bertahan di sana seperti seperti jaket Porprov, sepatu bertanding, kostum bertanding, uang makan, transportasi lokal selama di sana, transportasi PP, uang kesehatan karena banyak pemain yang sakit selama di sana,” ujar Asrudin, Minggu (27/11/2022) dilansir dari halosultra.com.
Asruddin meminta Pemkab Wakatobi dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) agar lebih transparan dalam mengelola dana atlit. Pasalnya, hingga keputusan mundur dari Porprov, pihaknya belum mengetahui besaran anggaran yang diporsikan untuk cabor sepak bola.
“Seharusnya pihak Dispora harus transparansi dengan anggaran yang ada, ini sampai sekarang anggaran buat cabor sepak bola belum diketahui berapa, sehingga kami tidak bisa berlaga sebelum ada kejelasan anggaran,” kata Asruddin.
Padahal, kata Asruddin, sudah banyak biaya yang harus dikeluarkan selama di Kabupaten Buton, mengingat tim PS Wakatobi bertanding 8 hari sebelum cabor lain berangkat sehingga harus ada kejelasan anggaran.
“Transportasi PP pemain yang dari Tomia, biaya tak terduga banyak, belanja gelas untuk minum, tempat masak air panas, dan masih banyak pengeluaran yang tidak bisa disebut satu persatu namun semua ada di catatan bendahara tim PS Wakatobi,” ungkapnya.
Sekedar informasi, PS Wakatobi dalam babak 8 besar cabor sepak bola Porprov XIV akan berhadapan dengan Konawe pada 29 November mendatang. (rls/HS)
Discussion about this post