RADARKENDARI.ID-Dalam rangka perayaan Iduladha 1445 Hijriah, Presiden Joko Widodo kembali menyalurkan bantuan sapi kemasyarakatan di berbagai provinsi di Indonesia. Untuk Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sapi yang terpilih menjadi hewan kurban Presiden merupakan sapi peranakan Simental dari Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).

Pihak pemerintah daerah Sultra telah mengadakan rapat koordinasi dengan Tim Kepresidenan yang dipimpin oleh Kepala Sekretariat Presiden. Dalam rapat tersebut, dibahas berbagai aspek terkait bantuan sapi kurban dari Presiden.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, H. Asrun lio menjelaskan bahwa dari empat nominasi sapi yang diteliti oleh Tim Kepresidenan, beberapa aspek seperti kesehatan dan berat sapi menjadi penilaian utama. Akhirnya, sapi dari daerah Kolaka Timur yang terpilih.
“Harganya Rp 85 juta dan sudah dibayar oleh Presiden,” kata Asrun.
Lebih lanjut, Asrun menyampaikan bahwa sapi Simental tersebut nantinya akan disembelih di Masjid Raya Al Kautsar Kendari pada Hari Raya Idul Adha 2024. “Sapi itu nanti satu hari sebelum hari H akan dibawa ke masjid yang ditetapkan untuk pemotongan sapi bantuan Presiden, yakni Masjid Raya Al Kautsar Kendari,”ujarnya.
Sapi yang dipilih Presiden Jokowi ini adalah milik seorang peternak bernama Jusman, dari Desa Watupute, Kecamatan Mowewe, Kabupaten Koltim, Provinsi Sultra. “Sapi ini berusia 4,5 tahun dan memiliki bobot 1000 kilogram atau 1 ton. Sapi tersebut merupakan persilangan antara induk sapi jenis Simental dengan Simental IB, dan dibeli dengan harga Rp85 juta,”pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menyatakan bahwa sapi tersebut telah diverifikasi oleh tim kepresidenan. “Sapi ini telah dilakukan verifikasi dan pemeriksaan sampel darah. Alhamdulillah telah dinyatakan sehat,” ucapnya.
Saat ini, sapi peranakan Simental tersebut masih berada di lokasi peternakan di Kabupaten Koltim. “Sapinya masih di Koltim, nanti kita menunggu informasi dari panitia hewan kurban Masjid Al Kautsar Kendari, tapi biasanya H-1 sudah dibawa (ke Kendari),” jelasnya.
“Pengantaran dan proses penyembelihan sapi ini akan diserahkan kepada Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sultra bersama panitia penyembelihan hewan kurban,”tambahnya.
Dipaparkan, sebelumnya Distanak Sultra telah menawarkan empat sapi kurban kepada tim kepresidenan. Dua sapi berasal dari Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan dua sapi lainnya dari Kabupaten Koltim. Dua sapi dari Konsel berjenis Limousin dan Wagyu, sedangkan dua sapi dari Koltim berjenis Simental. Rusdin menambahkan bahwa salah satu kriteria utama sapi kurban Presiden adalah berat minimal 900 kilogram.
“Kriteria itu ditetapkan oleh tim kepresidenan, ya minimal beratnya 900 kilogram, kemudian ciri-ciri fisik dilihat mana yang paling baik. Jadi kita tak asal memilih, semua kriteria sudah ditentukan dan dipilih langsung oleh tim kepresidenan,” tutupnya.(**)
Discussion about this post