RADARKENDARI.ID-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) menyelenggarakan temu teknis bagi penyuluh pertanian se-Sulawesi Tenggara,Rabu (15/5).
Acara ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian, guna mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan, terutama padi dan jagung, serta mewujudkan swasembada pangan pada tahun 2045.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, H. Asrun Lio, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di Sultra. “Kegiatan ini menjadi salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia pertanian dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan, khususnya padi dan jagung, serta untuk mewujudkan swasembada pangan tahun 2045,” kata H. Asrun Lio.
Sulawesi Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai 2.726.590 jiwa, mayoritas penduduknya berprofesi di bidang pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sultra pada tahun 2020 mencapai 24,06%, dengan sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan menyumbang sebesar 12%.
Kapasitas dan jumlah penyuluh pertanian di Sultra masih menjadi perhatian utama. “Selain jumlah petugas yang terbatas, kapasitas penyuluh juga sangat penting untuk diperhatikan. Dibutuhkan pelatihan teknis budidaya dan penerapan teknologi pertanian terbaru sehingga penyuluh dapat melakukan transfer teknologi dan pendampingan kepada petani dengan lebih baik,” jelas Asrun.
Di hadapan 265 penyuluh pertanian dari seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara yang hadir dalam temu teknis ini, Jenderal ASN Sultra itu menyampaikan optimismenya dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Dengan terwujudnya swasembada ini, kita bisa berdiri tegak dan bangga bahwa kita bisa memenuhi kebutuhan pangan kita dan tidak tergantung pada impor dari negara lain,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bersama seluruh stakeholder terkait menyatakan siap mendukung dan mensukseskan upaya peningkatan produksi guna mewujudkan swasembada padi dan jagung, dengan harapan bahwa keberhasilan ini akan membawa kemajuan bagi sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menjelaskan bahwa peran penyuluh pertanian sangat krusial dalam meningkatkan produksi tanaman pangan dan peternakan.
“Penyuluh pertanian adalah ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan petani di lapangan. Mereka bertugas memberikan dorongan kepada petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi pertanian yang lebih maju,” kata Rusdin.
Rusdin menambahkan bahwa penyuluh pertanian memiliki tiga peran utama: sebagai pendidik, pemimpin, dan penasihat. Sebagai pendidik, mereka memberikan pengetahuan baru tentang budidaya tanaman agar petani dapat meningkatkan hasil dan mengatasi kegagalan dalam usahatani.
“Sebagai pemimpin, mereka membimbing dan memotivasi petani untuk mengadopsi cara bertani yang lebih efektif. Sebagai penasihat, mereka memberikan petunjuk dan bantuan dalam memecahkan masalah yang dihadapi petani,”paparnya.
Dijelaskan, saat ini Sultramemiliki 827 penyuluh pertanian yang harus mengawasi 1.597 desa.
“Jika diasumsikan satu desa satu penyuluh, maka kita kekurangan 770 penyuluh. Selain itu, terdapat 208 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang membutuhkan dukungan sarana dan prasarana,” jelas Rusdin.
Untuk mengatasi kekurangan penyuluh, salah satu strategi yang diterapkan adalah meningkatkan peran petani sebagai penyuluh swadaya. Saat ini, Sulawesi Tenggara memiliki 691 penyuluh swadaya dari kalangan petani atau kelompok tani. Pemerintah berkomitmen memberikan pelatihan dan pendampingan kepada mereka agar menjadi tenaga penyuluh yang handal dan profesional.
“Karena penyuluh adalah garda terdepan dalam pembangunan pertanian, kita membutuhkan tenaga yang lebih keras, kerja yang lebih cerdas, serta hati yang lebih ikhlas menuju pertanian cemerlang, Indonesia gemilang,” pungkasnya.(**)
Discussion about this post