Kendari – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara (Sultra) menghimbau kepada seluruh masyarakat di Bumi Anoa untuk waspada bencana hidrometeorologi. Pasalnya, BMKG memprediksikan awal musim hujan secara umum mulai November 2022 hingga awal tahun 2023 mendatang.
Kepala Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas mengatakan, prakiraan awal musim hujan di Sultra tahun 2022 pihaknya menambah zona musim dari lima menjadi 19 zona musim, dengan harapan prakiraan musim lebih informatif dan detail. Sehingga informasi prakiraan musim hujan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat bisa melakukan mitigasi dan mengantisipasi awal musim hujan.
“Karena dampak dari musim hujan bisa terjadi pontensi hidrometeorologi yakni banjir, tanah longsor dan banjir bandang yang tentunya dampak-dampak yang terjadi di musim hujan yang perlu diantisipasi dan perlu disampaikan kepada masyarakat sehingga mengupdate informasi BMKG secara rutin. Sehingga memitigasi dari bencana hidrometeorologi akibat musim hujan,” ungkapnya, Selasa (04/10/2022).
Aris menambahkan, secara umum prakiraan awal musim hujan di Sultra ada satu daerah di Sultra sudah masuk musim hujan di September lalu yakni Kabupaten Konawe Utara. Namun secara umum bulan November awal musim hujan di Sultra dan puncaknya awal bulan 2023.
“Jadi untuk wilayah Konawe Utara informasinya adalah hujan sepanjang tahun, berbeda dengan daerah lainnya. Jadi ini perlu di antisipasi, agar masyarakat waspada terkait dengan bencana hidrometeorologi yang terjadi musim hujan di 2022 dan 2023,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Teknis Stasiun Klimatologi Sultra Siti Risnayah mengukapkan, hingga awal tahun 2023, kondisi lanina diprediksi masih terus berlanjut dengan kondisi suhu muka laut perairan Indonesia diprediksi hangat dan angin baratan yang telah aktif. Kata dia awal musim hujan 2022 hingga 2023 di wilayah Sultra diprakirakan paling awal terjadi pada bulan September dan paling
akhir pada bulan Desember 2022.
“Puncak musim hujan 2022/2023 Sultra diprakirakan berkisar pada bulan Januari, Maret, April, Mei, dan Juni 2023. Hingga 3 bulan ke depan diprediksi curah hujan dalam kategori rendah hingga menengah dimana ada potensi curah hujan tinggi pada bulan Desember 2022. Olehnya masyarakat diharapkan dapat terus memperhatikan informasi iklim dari BMKG,” ungkapnya. (Red)
Discussion about this post