Kendari – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar Dzikir dan Doa bersama yang telah memasuki pekan ke-74 dipimpin secara virtual oleh Plt Kakanwil H Zainal Mustamin. Dzikir dan Doa bersama berlangsung di Masjid Amal Bakti Kanwil Kemenag Sultra, Selasa (14/3/2023).
Dzikir dan Doa bersama diikuti segenap pejabat administrator dan ASN, Pengurus DWP Kanwil Kemenag Sultra, 17 Kemenag Kab/Kota se Sultra, KUA, Penyuluh, Madrasah, Guru PAI, dan Pondok Pesantren se Sultra secara daring.
Dalam tausiyahnya Kakanwil mengatakan 8 hari lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, semoga Allah SWT memanjangkan umur kita, Allah kuatkan, memberi kesehatan sehingga bisa menjalankan ibadah dan amaliyah di bulan suci ini.
Dirinya memaparkan pada pekan yang lalu telah disampaikan bahwa bentuk cobaan yang diberikan oleh Allah SWT dan ujian yang diberikan kepada kita didunia apakah kita bisa bersyukur atau tidak, bentuknya adalah kesenangan yang diberikan kepada kita, kedua adalah musibah bentuknya ketidaksenangan menguji kita apakah kita bisa bersabar atau tidak, dan terakhir adalah azab yang terjadi tidak hanya di dunia tapi juga diakhirat.
“Jadi urutannya seperti itu diberi rezki apakah kita bisa bersyukur, diberi musibah apa kita bersabar dan mendapatkan azab apakah kita bisa bertaubat. maka ketika kita diuji dengan kesenangan jangan sampai kita sombong karena sombong itu sebenarnya kita sedang melubangi otak karena sombong itu bukan sifat manusia itu adalah sifat iblis yang ketika diperintah menyembah Allah dengan menghormati Adam itu tidak dilakukan, karena menganggap dirinya lebih hebat, ” ungkapnya.
Kedua, agar jangan kita putus asa dengan musibah, kalau mendapatkan kesenangan jangan sombong, maka musibah jangan putus asa, karena orang yang putus asa itu sedang melubangi jiwanya. Al Quran melarang muslim untuk berputus asa, berkeluh kesah dari rahmat Allah betapapun cobaan itu beratnya karena itu jangan sampai kita mengatakan saya sudah sampai titik kesabaran tertinggi, saya tidak mampu lagi. Maka jangan melubangi jiwa kita karena jiwa yang putus asa adalah jiwa yang lubang, jiwa yang kosong.
Ketiga jangan kita melubangi badan kita yaitu orang yang tidak bertaubat setelah melakukan kesalahan, menserikatkan Allah SWT, melakukan perbuatan yang melanggar.
“Dia akan mendapatkan azab dari Allah maka dari itu dia harus bertaubat. Orang yang tidak bertaubat sama dengan melubangi badannya, bagian-bagian yang dilubangi itu akan menjadi sakit tidak hanya dirasakan satu bagian yang lubang itu tapi seluruhnya akan merasakan sakit,” sebutnya.
Kunci dari semua itu, jangan melubangi otak, jangan melubangi badan, dan jangan melubangi jiwa itu balik lagi kepada hati. jadi hati yang bersih pasti selalu bersyukur bersabar dan pasti selalu bertaubat. Makanya memasuki bulan ramadhan ini kuncinya dihati agar kita selalu bersyukur, selalu bersabar dan selalu bertaubat kepada Allah SWT.
Kakanwil yang juga sebagai Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, menjelaskan Azab atau siksaan yang diberikan Allah itu bisa didapatkan di dunia tapi juga diakhirat. Didunia wujudnya bisa langsung diberikan kepada seseorang karena tiga hal.
Pertama dosa kepada orang tua, jadi jangan sekali-sekali mengabaikan orang tua, mendurhkai orang tua kita baik kepada orang tua biologis, orang tua intelektual yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan orang tua yang selalu menasehati kita. fala taqul lahuma uffin wala tanharhuma waqul lahuma qawlan kareema.
“Jadi anak-anak sekalian di sekolah, pondok pesantren sekali lagi jangan sekali-kali mendurhakai orang tua, jangan membantah membangkang nasihat yang baik kepada guru dan, orang-orang yang lebih tua,” ucapnya.
yang kedua orang yang menghardik anak yatim, tidak peduli dengan anak yatim yang tidak mampu, mereka harus mendapatkan perhatian. itu bagian dari tugas keagamaan kita. karena itu dalam surat Al Maun dijelaskan bahwa termasuk bagian dari orang yang akan mendapatkan balasan nyata di dunia ini adalah orang-orang yang tidak peduli kepada anak yatim.
Ketiga, orang yang berbuat dzolim kepada orang lain. jadi orang yang mendzalimi orang lain itu Allah akan balas dan memperlihatkan secepatnya dalam kondisi yang tidak terduga. Jadi hati-hati terhadap orang yang dzolim karena orang yang didzolimi itu dalam posisi lemah, posisi tidak berdaya, jangankan dia berdoa, dia bersabar saja dengan kedzalimam yang diterimanya maka Allah akan berpihak.
“Jadi hati-hati jangan sampai melakukan perbuatan yang membuat orang lain tidak baik karena karena perlakuan kita. Begitu pula di sekolah dan pesantren jika ada siswa dan santri melakukan tindakan yang berlebihan dan merugikan orang lain maka itu adalah bentuk kedzaliman dan Allah dan Rasul akan berpihak pada orang-orang yang sabar maka keberpihakan Allah akan mendapatkan balasan yang nyata dan langsung, ” tambahnya.
ini modal kita memasuki bulan suci ramadhan agar hati kita benar-benar berada dalam situasi yang tidak menyulitkan, tinggal kita hiasi dengan amaliyah ramadhan yang Allah ridhoi .
Kakanwil kita kembali mengingatkan kepada seluruh peserta dzikir menggalakkan sedekah sarung atau mukena dan sajadah untuk bulan suci ramadhan ini yang direncanakan akan diberikan kepada keluarga tidak mampu, kepada masjid-masjid yang selama ini dilewati orang banyak supaya bisa dimanfaatkan dan juga bisa dijadikan sebagai doorprize untuk semangat amaliyah ramadhan, memberi semangat, kegembiraan kepada orang-orang yang melaksanakan amaliyah ramadhan.
“Siapa yang bergembira dengan masuknya bulan ramadhan Allah haramkan dia dari api neraka, bukan gembira, senang dengan foya-foya dan terbahak-bahak tapi gembira dengan menggembirakan bulan suci. Mari kita mendukung gerakan sedekah sarung dan mukena, saya minta UPZ yang berada di Kemenag Kab/Kota bersama seksi terkait dan pengurus masjid untuk mengumpulkan dan menyalurkan ini supaya berjalan dengan lancar untuk kepentingan umat, ” tandasnya.
Diakhir kesempatan, Kakanwil menyempatkan diri menyapa seluruh peserta dzikir baik yang mengikuti secara luring maupun daring. Kakanwil juga berkesempatan mendengarkan yel-yel Kemenag Sultra Bersahabat. (rls)
Discussion about this post