Kendari – Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, pola hidup masyarakat mulai begeser. Secara perlahan masyarakat mulai meninggalkan cara manual ke layanan digital termasuk dalam sistem pembayaran dari tunai menjadi non tunai.
Sepanjang 2021, penggunaan transaksi non tunai di Sultra sudah mencapai Rp 835,10 miliar atau meningkat 64,17 persen dari tahun sebelumnya hanya Rp 506,68 miliar.
Plt. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Doni Septadijaya mengungkapkan, salah satu faktor pendukung meningkatnya transaksi non tunai yakni karena semakin berkembangnya merchant QRIS (Quick Response Indonesia Standart) yang saat ini jumlahnya sudah menembus 79.862 merchant.
“Secara spasial, pangsa terbesar pangsa terbesar sebaran merchant pengguna QRIS adalah Kota Kendari sebanyak 39.770 UMKM, (48,90 persen), Baubau 8.621 (10,39 persen) dan sisanya tersebar diseluruh Kabupaten di Sultra,” ungkap Doni, lewat keterangan pers, Senin (04/04/2022).
Lanjut dia, peningkatkan transaksi non-tunai saat ini sangat baik dalam rangka mendukung perluasan ekosistem keuangan digital (EKD) di Sultra. “Kami terus mendorong masyarakat untuk bertransaksi menggunakan QRIS (non tunai),” kata Doni.
Ia menambahkan, sebagai upaya mendorong perluasan EKD di Sultra, utamanya mendorong transaksi non tunai dimasyarakat, pihaknya rutin menghadirkan rangkaian kegiatan menarik minat masyarakat seperti sosialisasi, quis terkait QRIS pada booth UMKM disetiap even di Kendari. (Red)
Discussion about this post